Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).

Cerdas Secara Emosi

Kategori:Buku-buku
JenisNonfiksi
Penulis:Daniel Goleman

Akhir-akhir ini, tema emosi menjadi tema yang menarik untuk dibahas. Bukan saja karena ini masalah kebutuhan kita, tetapi juga karena ada kasus pencetus yang menyentak banyak orang tentang pentingnya memelihara kesehatan jiwa kita, dalam hal ini emosi.

ada satu buku menarik yang perlu dibaca, agar kita jadi lebih mengetahui apa itu emosi, dan seluk-beluk emosi. Buku ini benar-benar membedah emosi, baik dari segi fisiologis maupun psikologis. buku ini berjudul Emotional Intelligence.

Saya akan menukil sedikit saja bagian dari buku ini, yaitu tentang ciri-ciri emosi yang cerdas.





1. Seseorang dikatakan cerdas secara emosi bila ia mampu mengenali dengan baik, emosi apa yang sedang dirasakannya saat ini. Pak Daniel Goleman menamakannya sadar diri. Contohnya, mungkin anda pernah mengalami kejadian tidak enak di pagi hari, dan tanpa sadar rasa marah atau sedih atau apa pun yang tidak enak itu terus terbawa sampai seharian. Tanpa sadar anda menunjukkan muka jutek kepada orang-ornag di sekitar anda. Bahkan kadang-kadang memarahi orang yang sebenarnya tidak ada hubungan apa pun dengan kejadian tadi pagi. Orang-orang yang sadar secara emosi bisa mengungkapkan dengan jelas, apa yang mereka rasakan dan apa yang menyebabkan terjadinya rasa tidak nyaman di dalam dirinya. Kesadaran diri akan emosi yang sedang dirasakan ini akan membuat seseorang mengambil keputusan yang tepat terhadap apa yang akan ia lakukan. Ini persis seperti ungkapan yang mnegatakan memahami masalah adalah sebagian dari mengatasi masalah itu sendiri.


2. Orang yang cerdas secara emosi, mampu mengelola emosinya dan mengungkapkannya secara tepat kepada orang lain. Dalam buku ini dijelaskan tentang bagaimana orang-orang yang cerdas secara emosi mengatasi rasa marah, mengatasi kecemasan yang bsia berkembang menjadi fobia, dan mengatasi kesedihan dan kegagalan yang bisa berkembang menjadi depresi. Teknik yang dijalankan adalah dengan cara membuat pikiran-pikiran pencegah/penyerang ketika seseorang merasa akan marah. Misalnya anda seorang ibu yang akan memarahi anak balita, maka metode pencegahannya adalah menahan amarah itu dengan cara mencari alasan-alasan mengapa sang anak melakukan itu, apa akibat jangka panjang bila sang ibu memarahi anaknya. Semakin awal amarah ini bisa dicegah, maka akan semakin mudah memadamkan amarah ini. Teknik-teknik yang digunakan untuk mengatasi kecemasan juga dengan menyerang pikiran-pikiran cemas itu dengan pikiran yang lebih positif. Selain itu metode relaksasi juga dianjurkan untuk meredakan kecemasan. Sedangkan untuk mengatasi kesedihan adalah dengan cara aerobic. (meskipun ini kurang berguna untuk yang sudah terbiasa berolah raga). Mengalihkan diri dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menimbulkan kepuasan ringan, misalnya beres-beres rumah atau berhias, juga mampu mengurangi kesedihan.


3. Orang yang cerdas secara emosi akan mampu memotivasi diri sendiri. Inilah kunci keuletan seseorang untuk mencapai kesuksesan. Ini juga berguna ketika seseorang dilanda kegagalan. Orang yang cerdas emosinya akan mampu bangkit dengan cepat di atas kegagalan tersebut. Selain itu orang yang cerdas secara emosi juga mampu menahan nafsu nya dari melakukan pekerjaan yang seharusnya bisa ditangguhkan. (kalau dalam Islam, seperti puasa kali ya..). Orang yang cerdas secara emosi juga mampu mengalami flow (tenggelam dalam pekerjaan dengan penuh konsentrasi dan menikmati pekerjaannya itu).


4. Orang yang cerdas secara emosi akan mampu mengenali emosi orang lain (empati). Ini adalah seni dalam berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan ini juga berhubungan dengan kemampuan seseorang mengenali emosinya. Semakin pintar seseorang memahami emosinya akan semakin mudah juga ia bisa memahami emosi orang lain.


5. Orang yang cerdas emosinya mampu membina hubungan dengan orang lain. Ini adalah seni dalam mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini mencakup, kemampuan untuk mengorganisir kelompok, kemampuan untuk merundingkan pemecahan masalah, kemampuan melakukan hubungan antar pribadi dan kemampuan untuk menganalisa sosial (memahami perasaan, motif dan keprihatinan orang lain). Keterampilan mengelola emosi orang lain inilah yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan kesuksesan kelompok.



Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).